Setiap pantai di Bali jarang sekali yang tak memiliki keindahan nyaris sempurna. Keindahan dan keeksotisan pantainya inilah yang membuat Bali begitu kesohor, bukan hanya dalam tataran nasional, namun juga mendunia. Bahkan, melebihi kepopuleran Indonesia sendiri yang notabene justru Bali berada didalamnya. Bali memang eksotik sekaligus sarat historis, sebuah tempat yang merupakan hadiah para dewata.
Salah satu yang penting di Bali ialah Pantai Petitenget. Dengan geliat ombaknya yang menggiurkan, dibalut oleh keindahan pantainya yang sungguh sulit terlupakan, pasirnya yang putih membuat pantai ini menjadi lokasi favorit bagi wisatawan. Mereka para penyuka surfing rata-rata senang datang ke pantai ini karena akan dimanjakan oleh ombaknya yang besar.
Ketenangan dan kealamian di pantai ini akan serta merta menghinggapi ketika Anda datang kesini. Berbeda dengan pantai Legian atau Kuta yang begitu ramai sehingga sukar menjaga privasi, Pantai Petitenget sangat tenang dan nyaman. Selain pantainya yang anggun, di tepi Pantai Petitenget terdapat juga tempat yang dianggap keramat yakni Pura Petitenget yang tak jarang juga sering dipakai untuk melakukan peribadatan.
Soal Nama
Pantai ini dinamakan Petitenget berhubungan dengan mitos Pura Petitenget yang berada di tepi pantai ini. Konon dulunya kawasan ini merupakan daerah yang angker sebelum dibangun pura. Menurut cerita pada zaman dahulu ada seorang Resi bernama Dang Hyang Nirarta. Sebelum melanjutkan perjalanaan menuju Pura Uluwatu, Dang Hyang Nirarta singgah dan bertemu dengan Batara Masceti, disel- sela pembicaraan terlihat bayangan hitam yang bersembunyi semak-semak setelah dipanggil keluar ternyata Bhuta Ijo. Akhirnya Bhuta Ijo diberi mandat dan kesaktian untuk menjaga peti pecanangan (tempat sirih).
Pantai ini dinamakan Petitenget berhubungan dengan mitos Pura Petitenget yang berada di tepi pantai ini. Konon dulunya kawasan ini merupakan daerah yang angker sebelum dibangun pura. Menurut cerita pada zaman dahulu ada seorang Resi bernama Dang Hyang Nirarta. Sebelum melanjutkan perjalanaan menuju Pura Uluwatu, Dang Hyang Nirarta singgah dan bertemu dengan Batara Masceti, disel- sela pembicaraan terlihat bayangan hitam yang bersembunyi semak-semak setelah dipanggil keluar ternyata Bhuta Ijo. Akhirnya Bhuta Ijo diberi mandat dan kesaktian untuk menjaga peti pecanangan (tempat sirih).
Saking setianya Bhuta Ijo setiap penduduk yang datang ke kawasan ini untuk mencari kayu bakar dibuat sakit oleh Bhuta Ijo karena dianggap ingin mengambil peti pecanangan. Akhirnya agar makhluk gaib tersebut tidak lagi mengganggu atau mengusik ketenangan masyarakat, dibuatkan bangunan suci untuk tempat pemujaan dan diberi nama Pura Petitenget. Sejak saat itu karena berada dalam satu kawasan maka pantainya juga dinamakan Pantai Petitenget.
Lokasi Petitenget
Pantai Petitenget berada di Desa kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, kabupaten Badung.
Pantai Petitenget berada di Desa kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, kabupaten Badung.